Jumat, 21 Oktober 2011

Virus galau menyerang :P

Saya terinspirasi dari acara Mario teguh beberapa hari yang lalu tentang muda dan galau. Yah sepertinya beberapa hari ini saya memang sedang dalam keadaan menggalau terus nih. Mulai dari selisih pendapat sampai kepentok dengan masalah pertanyaan yang sangat umum di tanyakan oleh orang ketika kita mulai menginjak usia-usia produktif (berapaan yah kira2??? Hehehe...klo umur saya, rahasia deh). 

Udah banyak banget yang tanyain ke saya tentang “undangan”, tapi saya jadikan itu bahan bercandaan saja. “Klo undangan ulang tahun yah...bentar lagi deh :P “ucap saya sambil tertawa. Tapi dari pertanyaan-pertanyaan itu kadang yah terfikirkan juga secara serius oleh saya. Dan karena itulah galau mulai muncul dalam benak saya. 

Bicara tentang galau, awalnya saya mendengar kata-kata ini dari murid-murid saya waktu saya masih ngajar di bimbel. Rata-rata mereka ngomong galau, galau dan galau kalo lagi putus cinta, ngambang dengan hubungan percintaannya atau kalau lagi gak nyaman dengan keadaan hatinya. Tapi jarang yah yang galau karena nilai jelek atau prestasi akademisnya menurun. He... kalopun ada yah paling hanya beberapa yang kayak gituh. 

Balik lagi tentang galau versi saya. Saya ngerasa galau akhir-akhir ini berkaitan dengan pertanyaan di atas yang kemudian jadi saya simpulkan. Siapakah jodoh saya nanti?? Walaupun saya alhamdulillah udah ada kandidat terkuat (emang cuma satu kandidatnya, yah jadi yang terkuat lha wong ga ada saingannya. He...) kadang saya jadi bertanya apakah dia yang akan menjadi jodoh saya? Apakah dia yang akan menjadi jodoh dunia dan akhirat saya? Saya selalu berdo’a siapapun jodoh saya, maka saya ingin berjodoh dengannya di dunia dan di akhirat. Aamiin... Semoga galau di hati saya segera terjawab, semoga saya bisa menemukan siapa jodoh dunia dan akhirat saya sesaat lagi. (Teringat oleh salah satu tentor saya yang berkata bahwa jodoh akan datang sesaat lagi, karena hidup kita di dunia pun hanya sesaat). Dan saya hanya meng-Aamiin...-kan dengan penuh semangat, berharap keyakinan itu kan menjadi kenyataan indah :)

Jumat, 07 Oktober 2011

Saling menjaga perasaan

Berawal saat saya sedang dalam sebuah perjalanan. Saya bertemu dengan seseorang yang saya kenal, tapi saya sengaja tidak menyapanya...Mengapa seperti itu? Karena niat awal saya yang ingin menyapanya jadi batal. Semua akibat dari sikapnya yang yahhh kurang lebih membuatku dan mungkin membuat tiap orang pun tak nyaman. Dia mentertawaiku, dan kasarnya mencibirku. Yah mungkin karena ketidakpunyaanku, karena aku tak mampu seperti mereka. Tapi apa sebuah "kemiskinan" dapat menjadi bahan tertawaan untuk mereka? Jika iya, hufft sungguh miris. 
Tak ada satu orangpun di dunia ini yang ingin dilahirkan dalam keadaan kekurangan. Orang tua mereka pun akan sangat sedih ketika tidak mampu memenuhi semua kebutuhan yang diinginkan anaknya. Jadi menurut saya akan lebih baik jika orang yang memiliki kelebihan bersikaplah sedikit sopan, toh miskin atau kaya seseorag tetap saja manusia toh? Tetap punya perasaan..Dan untuk orang yang tidak mampu juga jangan terlalu bersikap rendah diri, malu atau apapun itu. Tapi bersikaplah lebih terbuka, lebih yakin, lebih bersyukur...karena dengan bersyukur dapat menjadikan segalanya lebih baik.
Mungkin saya sudah terlalu sering bercerita tentang bersyukur. tapi sepertnya memang itu yang harus selalu ada pada diri kita agar kita tidak pernah merasa Allah tidak sayang pada kita...Sesungguhnya nikmat Allah yang kita dapat sudah sangat lebih dari cukup...

Sabtu, 01 Oktober 2011

Berfikir tentang orang lain...


30 September 2011...
19.00 waktu kamar saya...
Pernah ga memikirkan keadaan orang-orang di sekitar kita? Saat malam ini saya sedang nyaman beristirahat, melepas lelah di kasur empuk...
Apakah semua orang bisa merasakan yang sama dengan kita? Ya...tentu saja tidak. Ga usah jauh2. Beberapa bulan yang lalu mungkin jam 7 malam seperti saat ini saya masih berada di suatu tempat untuk memenuhi kewajiban saya. Sekarang tidak, maka saya harusnya bersyukur. Lalu bagaimanakah nasib banyak orang yang lainnya lagi, saya jadi memikirkan korban kecelakaan pesawat casa 212 di Medan. Tadi saya menonton di salah satu siaran TV yang mewawancarai keluarga korban. Kata kakak korban, dia berhasil menelepon ke nomor hape adiknya dan yang mengangkat adalah suara keponakannya yang berusia 7 tahun. Hanya terdengar suara halo dengan nada lemah kemudian telpon terputus, kemudian kakak korban terus mencoba menelepon. Sambungan yang berikutnya pun berhasil di angkat dan ada jawaban halo juga...yang mengangkat seorang wanita yang tidak dikenali suara siapa itu, jelas kakak korban. Menyimak acara tersebut saya jadi merinding. Ya Allah lindungilah mereka semua, berikan keselamatan, jagalah dengan penjagan terbaikMU ya Rabb. Aamiin...
Dari cerita itu saya kembali melihat keadaan saya yang ya...pasti jauh lebih nyaman daripada mereka atau bahkan banyak lagi orang di luar sana.

Terima kasih ya Rabb untuk semua nikmat yang telah KAU berikan pada kami...saya dan keluarga sampai detik ini sehingga saya masih bisa nyaman, di beri kesehatan dan tidak kekurangan. Semoga nikmatMU selalu tercurah pada kami. Dan jadikanlah kami orang yang senantiasa bersyukur akan semua nikmat yang KAU berikan dan selalu dapat berbagi kepada sesama, kepada orang yang membutuhkan. Aamiin...

Total Tayangan Laman